Jumat, 12 Februari 2016

Saudara Adalah Orang yang Berpengaruh

Diterjemahkan dari posting VIctoria Osteen, You Are a Person of Influence

Saudara adalah orang yang memiliki pengaruh! Setiap orang memiliki pengaruh apakah ia menyadarinya atau tidak. Pengaruh bukanlah soal memiliki posisi sosial atau status finansial. Lihatlah Ester dalam Kitab Suci. Ia adalah anak yatim yang tinggal di tanah asing, dan kemudian suatu hari, ia menjadi ratu di negeri itu. Pengaruhnya menyelamatkan seluruh bangsanya. Ya, ia dikenal oleh semua orang, tetapi ia dipengaruhi oleh pamannya Mordekai yang ada di belakang layar. Mungkin saudara tidak terkenal hari ini, tetapi mungkin saudara adalah orang yang memengaruhi orang yang berpengaruh!

Pikirkan pengaruh yang saudara miliki di lingkungan saudara, anak-anak saudara, pasangan saudara, rekan kerja saudara, atasan dan teman-teman saudara. Pengaruh saudara mungkin sangat tidak kentara. Saudara mungkin tidak menerima penghargaan atau pengakuan dalam hidup ini, dan Saudara mungkin tidak menyadari bagaimana Saudara memengaruhi orang-orang di sekitar Saudara. Pengaruh bukan tentang posisi sosial; ini tentang posisi hati. Ketika Saudara muncul dengan hati yang unggul, Saudara sedang menjalankan pengaruh. Ketika Saudara mengerjakan jauh melampaui apa yang harus dilakukan dan apa yang benar, orang-orang memerhatikan Saudara. Amsal 27:17, "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." Saudara mempertajam orang di sekitar Saudara dengan hanya melakukan apa yang benar.

Hari ini, saya percaya bahwa berkat Tuhan akan memosisikan Saudara di tempat-tempat yang tidak pernah Saudara anggap mungkin. Saya percaya bahwa ketika Saudara menjalankan pengaruh Anda, ketika Saudara menjaga hati yang unggul, Tuhan akan melipatgandakan Saudara. Dia akan membawa Saudara ke tempat yang Saudara belum pernah memimpikannya, dan Dia akan menggunakan Saudara dengan cara-cara yang tidak pernah Saudara membayangkannya. Percayalah bahwa Saudara diciptakan dengan suatu tujuan dan jalan-jalan sedang terbuka bagi Saudara untuk dunia menerima pengaruh Saudara!

"Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja." (Amsal 22:11)


Baca juga:
Pandanglah Ke Sekelilingmu
Kuasa untuk Memperoleh Kekayaan
Tuhan Menghendaki Kita Memberi di dalam Kekurangan Kita
Mazmur 23: YAHWE Adalah Gembalaku
Kisah Berkat Global 1: Toru Kumon
Berdoa dengan Segenap Kekuatan

Selasa, 09 Februari 2016

Pandanglah Ke Sekelilingmu

Pandanglah Ke Sekelilingmu
Diterjemahkan dari blog Victoria Osteen Lift Up Your Eyes

Abraham memulai perjalanan bersama YAHWEH. Ia dan keponakannya, Lot, dan keduamya bersama keluarga mereka. Mereka tiba di suatu tempat ketika mereka harus berpisah. Abraham berkata kepada Lot untuk memilih tanah sebelah mana yang ia ingini. Maka Lot melihat dan memilih bagian terbaik dari negeri itu.

Saya yakin Abraham kecewa. Saya yakin ia bertanya-tanya apa yang masih tersisa baginya.

Sesudah Lot pergi, YAHWEH berbicara kepada Abraham, kata-Nya, "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu."

Saat itu Abraham memiliki pilihan. Ia bisa melihat ke bawah, kepada debu yang tersisa di kakinya, kepada kekecewaannya sebelumnya, atau ia bisa memandang ke sekeliling untuk melihat apa yang disediakan YAHWEH bagi masa depannya.

Beberapa kali dalam Kitab Suci Abraham harus memandang ke sekeliling. Itu semacam tema dan warna dari hidupnya. Ia memilih untuk memandang ke sekeliling dan melihat janji YAHWEH; dan ketika ia mengubah apa yang dilihatnya, ia mengubah keadaan hidupnya.

Setiap hari kita juga memiliki pilihan yang sama. Kita bisa melihat keadaan kita, kita bisa fokus pada kekecewaan dan debu di kaki kita, atau kita bisa memandang ke sekeliling dan melihat jauh ke depan kepada kebesaran yang disediakan YAHWEH bagi kita.

Mudah untuk merasa nyaman berada di tempat kita sekarang berada, namun YAHWEH ingin kita merentangkan hidup, bertumbuh berkembang dan mengalami hal-hal baru. Jika saudara tidak menyukai keadaan saudara saat ini, ambillah langkah iman! Pandanglah ke sekeliling, lihatlah, dan pegang janji YAHWEH bagi masa depan saudara!

"Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu…" (Kejadian13:14)

Baca juga:
Kuasa untuk Memperoleh Kekayaan
Tuhan Menghendaki Kita Memberi di dalam Kekurangan Kita
Mazmur 23: YAHWE Adalah Gembalaku
Kisah Berkat Global 1: Toru Kumon
Berdoa dengan Segenap Kekuatan
Mengawali dengan Satu Talenta

Minggu, 07 Februari 2016

Kuasa untuk Memperoleh Kekayaan

Ulangan 8:18 berbunyi demikian:
Tetapi haruslah engkau ingat kepada YAHWEH, Elohimmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

Ayat ini menegaskan bahwa YAHWEH mau dan bisa memberikan kita kekuatan atau kuasa untuk memperoleh kekayaan. Jadi kita sebagai anak-Nya dapat menerima kuasa itu, kuasa untuk memperoleh kekayaan. Sehingga kekayaan yang benar adalah kekayaan yang diperoleh karena YAHWEH memberikan kita kuasa atas itu.

Ayat ini juga menegaskan bahwa kuasa itu diberikan dengan sebuah tujuan, yaitu: meneguhkan perjanjian. Perjanjian adalah berasal dari dua belah pihak, berbeda dengan janji yang hanya berasal dari satu pihak. Perjanjian yang dimaksudkan adalah antara YAHWEH dan kita umat-Nya atau anak-Nya. Ada bagian yang akan dilakukan YAHWEH namun ada bagian yang harus kita lakukan.

Agar kita menerima kuasa untuk memperoleh kekayaan itu, kita harus masuk di dalam perjanjian itu dan tahu bagian yang harus kita lakukan. Perjanjian dan bagian-bagian yang menjadi kewajiban maupun hak dari masing-masing bisa dilihat di Ulangan 28:1-14,

(1) "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara YAHWEH, Elohimmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka YAHWEH, Elohimmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.

(2) Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara YAHWEH, Elohimmu:

(3) Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
(4) Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. (5) Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. (6) Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. (7) YAHWEH akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu. (8) YAHWEH akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh YAHWEH, Elohimmu. (9) YAHWEH akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah YAHWEH, Elohimmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. (10) Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama YAHWEH telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu. (11) Juga YAHWEH akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu--di tanah yang dijanjikan YAHWEH dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu. (12) YAHWEH akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman. (13) YAHWEH akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah YAHWEH, Elohimmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, (14) dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti ilah lain dan beribadah kepadanya."


Bagian Firman YAHWEH ini menyebutkan banyak sekali berkat yang akan dilakukan YAHWEH kepada kita: YAHWEH akan memberkati kita, mengangkat kita, menjanjikan kemenangan kepada kita, memberkati kandungan kita, ternak kita, hasil bumi kita, pekerjaan kita, mengangkat kita menjadi kepala dan bukan ekor, melimpahkan kebaikan-Nya, dsb. 

Namun yang sering kita lakukan adalah kita terlalu fokus kepada apa yang bukan menjadi bagian kita. Kita terlalu fokus kepada berkat-berkat yang akan kita terima, sementara kita kurang memerhatikan bagian yang seharusnya kita lakukan. Padahal yang perlu kita lakukan adalah memastikan bahwa kita melakukan bagian kita. Yang lain bukan urusan kita, itu urusan YAHWEH. Bagian kita adalah: mendengarkan suara YAHWEH, Elohim, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya, berpegang pada perintah YAHWEH, Elohim, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang diberikan-NYA, dan tidak mengikuti ilah Elohim lain dan beribadah kepadanya. Inilah yang menjadi bagian kita, yang harus menjadi fokus kita.

Bagaimana caranya kita hidup di dalam perjanjian dengan YAHWEH?  
Kita bisa belajar dari Abraham dalam Kejadian 12:1-3:
(1) Berfirmanlah YAHWEH kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; (2) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. (3) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."

Ada 3 hal yang bisa kita pelajari dari Firman YAHWEH ini: Pertama, Pergilah dari negerinya. Ini berbicara mengenai meninggalkan cara berpikir lama, kebiasaan lama. Kedua, Pergi dari sanak saudara dan rumah bapanya. Ini berbicara tentang meninggalkan sumber berkat lama dan menjadikan YAHWEH sebagai satu-satunya sumber berkat. Ketiga, Pergi ke negeri yang akan ditunjukkan YAHWEH kepadanya. Ini berbicara mengenai hidup berjalan bersama YAHWEH sepenuhnya, percaya dan taat kepada-Nya.


Baca juga:
Tuhan Menghendaki Kita Memberi di dalam Kekurangan Kita
Mazmur 23: YAHWE Adalah Gembalaku
Kisah Berkat Global 1: Toru Kumon
Berdoa dengan Segenap Kekuatan
Mengawali dengan Satu Talenta

Rabu, 03 Februari 2016

Tuhan Menghendaki Kita Memberi di dalam Kekurangan Kita

Lukas 5:1-8
(1) Pada suatu kali Yeshua berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Elohim. (2) Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. (3) Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. (4) Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." (5) Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (6) Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. (7) Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. (8) Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yeshua dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." (9) Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; (10) demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yeshua kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."

Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan
Petrus sudah semalam-malaman bekerja menjala ikan, namun tidak mendapatkan apa-apa. Namun keesokan paginya Yeshua datang kepadanya dan meminjam perahunya untuk dijadikannya tempat Ia akan berkhotbah kepada orang banyak.

Kejadian ini mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan tidak pernah meminta kita melayanai dalam kelebihan kita. Tetapi di dalam kekurangan kita. Ketika Petrus sudah bekerja keras semalam-malaman dan tidak mendapatkan apa-apa, Yeshua malah kemudian meminjam perahunya. Ketika Petrus dalam keadaan kekurangan, Yeshua memintanya untuk melayani-Nya.

Tetapi Petrus taat dan mau melayani Yeshua di dalam kekurangannya. Ia membiarkan perahunya dipakai Yeshua untuk tempat ia berkhotbah. Kemudian setelah Yeshua selesai berkhotbah, Ia meminta Petrus untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam. Yeshua meminta Petrus untuk melakukan sesuatu yang menurutnya tidak masuk akal, melakukan sesuatu yang bertentangan dengan pemikiran sehat manusia. Karena sudah semalam-malaman ia menebar jala dan tidak mendapatkan apa-apa. Sekarang malah Yeshua memintanya untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam. Sekali lagi Petrus taat dalam kekurangannya, dalam ketidakpahamannya.

Ketaatan Petrus ternyata tidak sia-sia. Ia mendapatkan ikan yang amat melimpah karena tidak saja perahunya ia yang penuh namun perahu temannya pun ikut penuh dengan ikan hasil tangkapannya.

Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan menghendaki kita taat dan rela melayani bahkan di dalam kekurangan kita. Tuhan juga menginginkan kita taat di saat Tuhan menghendaki kita melakukan sesuatu yang menurut pengalaman dan akal sehat manusia sesuatu yang tidak masuk akal atau bahkan sia-sia.

Tuhan menghendaki pelayanan kita dan pengorbanan kita. Ketika kita dalam keadaan mampu dan berlebih dan kita melayani, sebenarnya kita tidak melakukan apa-apa. Namun Tuhan menuntut lebih dari itu, Tuhan menuntut kita memberi dalam kekurangan kita, melayani-Nya di dalam kekurangan kita, berkorban demi pelayanan kepada-Nya di dalam kekurangan kita.

Tuhan melihat ketaatan Petrus dalam kekurangan dan ketidaktahuan dan akhirnya memberikan berkat yang melimpah. Demikian pula, Tuhan menghendaki kita berkorban dalam kekurangan kita untuk melayani Dia dan melakukan kehendak-Nya meskipun hal itu bertentangan dengan akal sehat manusia. Tuhan menginkan kita taat kepada-Nya dan percaya kepada kuasa dan penyelenggaraan-Nya.

Pengorbanan dan ketaatan Petrus tidak hanya mendatangkan berkat bagi dirinya namun juga pengampunan atas dosanya. Berkat yang diterimanya membuat Petrus merasa tidak layak di hadapan Tuhan karena ia adalah seorang yang berdosa. Namun Yeshua mengampuni dosanya dan malah memberikan pelayanan yang lebih besar kepada Petrus dari penjala ikan menjadi penjala manusia.

Ketaatan kita dalam memberi di dalam kekurangan dan keikhlasan kita dalam berkorban di dalam melayani Tuhan serta melakukan kehendak Tuhan dengan penuh ketulusan dan kepercayaan akan dicatat dan dilihat Tuhan. Sebagai balasannya, Tuhan akan melayakkan kita untuk melakukan pelayanan yang lebih besar.


Baca juga:
Teladan Ketaatan dari Emily Gloria Wilson
Mendapatkan Hati Tuhan
Tuhan Tersentuh dengan Ketaatan
Tuhan Tergerakkan Ketika Kita Menyentuh Hati-Nya
Mendengar Tuntunan Gembala