Rabu, 25 Juni 2014

Perintah Utama Kedua

Diterjemahkan dari http://www.gty.org/resources/devotionals/daily-readings
 
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 7:12)

Cinta yang sempurna dari Bapa surgawi paling tercermin pada anak-anak-Nya ketika mereka memperlakukan orang lain sebagaimana mereka sendiri ingin diperlakukan. Ayat ini adalah ringkasan dari Hukum Taurat dan kitab para nabi. Ini juga merupakan parafrase dari hukum utam kedua, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:39). Bagaimana kita memperlakukan orang lain tidak ditentukan oleh bagaimana kita berpikir mereka harus memperlakukan kita, tetapi bagaimana kita ingin mereka memperlakukan kita.

Masalah dasar manusia adalah keasyikan dengan diri sendiri. Akhirnya, setiap dosa adalah hasil dari keasyikan dengan diri sendiri itu. Kita berdosa karena kita benar-benar egois, benar-benar mengabdi diri kita sendiri daripada kepada Tuhan dan kepada orang lain. Manusia yang belum lahir kembali tidak pernah dapat mencapai standar cinta tanpa pamrih atas usahanya sendiri.
Jadi dinamika untuk hidup etika tertinggi ini harus datang dari luar kodrat kita yang telah jatuh. Hal ini hanya dapat datang dari Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita, yang buah sulungnya adalah kasih (Galatia 5:22). Di dalam Yesus Kristus "
kasih Tuhan telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:5). Hanya Roh Kristus sendiri yang dapat memberdayakan kita untuk saling mengasihi sebagaimana Dia mengasihi kita (Yohanes 13:34)


Cinta tanpa pamrih adalah demi nereka yang dilayani, dan melayani dalam cara bagaimana ia ingin dilayani -- entah ia menerima pelayanan yang seperti itu atau tidak. Tingkat cinta seperti ini adalah tingkat cinta ilahi, dan dapat dicapai hanya dengan bantuan ilahi.
Tanyakan pada Diri Saudara SendiriKadang-kadang kita bergulat dengan masalah-masalah Alkitab yang mendalam sehingga mengabaikan yang paling sederhana -- seperti Hukum yang Paling Utama. Cobalah untuk menyambut hari dengan mengindahkan pelajaran dasar dari Yesus yang satu ini. Lihat bagaimana itu mengubah cara saudara mendekati dan berinteraksi dengan orang lain.

Minggu, 22 Juni 2014

Kualifikasi untuk Menerima Hikmat Tuhan

Diterjemahkan dari Qualifications to Receive God’s Wisdom

Meminta Mencari Mengetuk
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." (Matius 7:7-8)

Janji-janji dalam ayat ini terbatas hanya untuk orang-orang percaya yang memenuhi kualifikasi tertentu. Pertama, "setiap orang" adalah mereka yang berasal dari Bapa. Mereka yang bukan anak-anak Tuhan  tidak bisa datang kepada-Nya sebagai Bapa mereka.


Kedua, orang yang mengklaim janji ini harus hidup dalam ketaatan kepada Bapa-Nya. "Dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." (1 Yohanes 3:22).

Ketiga, motivasi kita dalam meminta pasti benar. "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa," kata Yakobus, "karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3). Tuhan tidak mewajibkan diri-Nya untuk menjawab  permintaan daging yang egois dari anak-anak-Nya.

Akhirnya, kita harus tunduk pada kehendak-Nya. Jika kita berusaha untuk melayani Tuhan dan mamon (Matius 6:24), kita tidak bisa mengklaim janji ini. "Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya." (Yakobus 1:7-8).

Kualifikasi lain yang mungkin adalah ketekunan, seperti yang ditunjukkan oleh perintah  untuk meminta, mencari, dan mengetuk. Maksudnya adalah ketekunan dan keteguhan: "Terus meminta; teruslah mencari; dan terus mengetuk."

Jika Saudara memenuhi kualifikasi-kualifikasi tersebut, pastikan Saudara mengambil keuntungan dari akses Saudara kepada Tuhan.


Tanyakan pada Diri Saudara Sendiri 

Tak satu pun dari kita bisa memenuhi seluruh kualifikasi luhur itu, tapi Tuhan tahu jika hati kita lembut dan tulus di hadapan-Nya, benar-benar mencari kemuliaan-Nya di atas keuntungan pribadi kita. Dalam situasi apa pun di mana saudara paling membutuhkan bimbingan dan penyediaan-Nya hari ini, mintalah dalam iman sambil berserah diri.


Baca juga:
Bapa YAHWE Berkenan kepada Orang yang Tidak Tahu Malu
Mazmur 3: YAHWE Pasti Memberi Pertolongan
Meminta Percaya Menerima


Berdoa dengan Segenap Kekuatan

Diterjemahkan dari Fan Page FB Pastor ChrisOyakhilome

Daud berdoa sambil menari
Terlepas dari kenyataan bahwa mungkin ada jutaan orang berdoa kepada Tuhan setiap hari, YAHWE senang mendengar suara saudara, karena DIA tidak memiliki duplikat dari diri saudara. Ini adalah alasan saudara harus selalu mengambil waktu untuk berdoa. Berhubunganlah secara pribadi dengan Tuhan, karena tahu bahwa saudara berbicara dengan Pribadi yang benar-benar mendengarkan saudara; DIA Pribadi yang rasional dan yang memiliki perasaan. Jangan berdoa seolah-olah Tuhan adalah komputer.



Beberapa orang terlalu kaku dan religius dalam doa mereka! "Ya Tuhan," demikian mereka mulai, "Engkau begitu besar dan saya sangat kecil dan tidak berarti di mata-Mu." Seolah-olah Tuhan hanya berbicara seperti di Alkitab Terjemahan Baru. Kemudian ketika mereka mengangkat tangan mereka untuk menyanyikan sebuah lagu pujian, hampir tidak ada ekspresi emosi. Jangan seperti itu! Jadilah bergairah dengan Tuhan.

Tuhan memanggil Daud "seorang yang berkenan di hati-Ku" (Kisah Para Rasul 13:22), karena antara lain, Daud begitu bergairah dengan Tuhan. Ketika dia berdoa, ia menuangkan jiwanya ke dalam doa-doanya dan ini tercermin dalam beberapa Mazmur yang dia tulis bagi kita dalam Kitab Suci. Daud adalah orang yang tahu bagaimana berdoa dengan emosi, itulah mengapa ia menikmati persekutuan dengan TUHAN.

Saudara harus belajar bagaimana untuk bersantai diri di hadapan Tuhan. Jika saudara belum mengalami jenis berdoa di mana, karena cinta, takut dan gentar, saudara tertumpah air matanya di hadapan Tuhan, maka saudara kehilangan kesempatan terlalu banyak. Jika saudara belum berdoa sampai saudara penuh semangat, tertawa, menari, dan bernyanyi, bernubuat dalam roh, saudara harus mengambil keputusan untuk mengalami hal itu.


Berdoalah dengan hati dan emosi saudara dan melibatkan totalitas dari keberadaan saudara. Ada berkah luar biasa yang berasal karena memiliki keintiman dengan Tuhan yang seperti itu. 

Bacaan Kitab Suci: Mazmur 42:1, Yakobus 5:16 dan Mazmur 63:1-4. Kemuliaan bagi YAHWE!


Baca juga:
Mengikuti Gembala
Pria Bertanggung Jawab Membawa Keluarganya pada Tuhan
Pelayanan kepada Janda-Janda dalam Jemaat Mula-Mula
Doa Pujian
Doa Radikal

Senin, 16 Juni 2014

Yang Dimaksud Yesus dengan "Menghakimi"

Diterjemahkan dari Jesus’ Definition of Judging

"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi." (Matius 7:1)

Salah satu pesan utama khotbah Yesus di Bukit kepara para pengikut-Nya adalah agar mereka menjadi cerdas dan tanggap dalam apa yang mereka percayai dan apa yang mereka lakukan. Semua orang Kristen harus melakukan segala upaya untuk membedakan antara kebenaran dan kepalsuan, antara internal dan eksternal, antara realitas dan palsu, dan antara kebenaran sejati dan kebenaran palsu.

Setiap pesan atau berita yang kita dengar harus dinilai berdasarkan kesahihan doktrinnya. Paulus memberitahu jemaat di Galatia, “Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.” (Galatia 1:8).

Tidak menegur dosa adalah bentuk kebencian, bukan cinta. Menolak untuk memperingatkan seseorang tentang dosanya sama seperti menolak untuk memperingatkan dia tentang penyakit serius yang mungkin ia miliki. Penulis kitab Ibrani mendesak jemaat untuk mencapai tingkat kematangan spiritual di mana orang-orang Kristen "mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat." (Ibrani 5:14).

Jadi dalam Matius 7:1, Yesus tidak mengatakan kepada kita untuk tidak pernah berpikir atau membuat penilaian. Yang dimaksudkan-Nya untuk tidak dilakukan adalah penghakiman egois dan kutukan kejam tanpa kenal belas kasih terhadap orang lain seperti yang dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang Farisi. Perhatian utama mereka adalah tidak untuk membantu orang lain terbebas dari dosa menuju kekudusan, tetapi untuk menghukum mereka dengan penghakiman kekal karena tindakan dan sikap yang tidak sesuai dengan tradisi buatan mereka sendiri. Yang dilarang Yesus adalah penghakiman angkih yang merasa benar sendiri, tergesa-gesa, kejam, berprasangka, dan kecaman tidak beralasan berdasarkan standar manusia dan pemahaman manusia.

Tanyakan kepada diri Saudara sendiri
Ini adalah salah satu ayat Alkitab yang disukai masyarakat dan budaya kita dan disodorkan ke wajah orang-orang Kristen pada setiap kesempatan. Tapi bagaimana saudara melihat konsep ini dipelintir dalam hubungan antarmanusia dan dalam hal moralitas?


Baca juga:
Khawair Bukanlah Dosa yang Sepele
Alasan untuk Puas
Khawatir Adalah Dosa
Merasa Tidak Layak di Hadapan Tuhan?
8 Cara Untuk Berjalan Dengan Iman

Kamis, 12 Juni 2014

Khawair Bukanlah Dosa yang Sepele

Diterjemahkan dari Worry Is Not a Trivial Sin

Jadi jika demikian Elohim mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? - Matius 6:30

Tampaknya aneh, bukan, bahwa kita yang dengan bebas telah menempatkan tujuan kekal kita ke dalam tangan Kristus sering kali menolak untuk percaya bahwa Dia akan memberikan apa yang kita butuhkan: makan, minum, dan pakaian. Iman harus meliputi hal-hal yang biasa, tidak hanya mencakup hal-hal yang luar biasa.

Khawatir bukanlah dosa yang sepele karena menyerang baik cinta maupun integritas Tuhan. Khawatir sama saja menyatakan bahwa Bapa surgawi kita tidak dapat dipercaya dalam firman-Nya maupun janji-janji-Nya. Menyatakan percaya kepada kebenaran Kitab Suci namun pada saat berikutnya mengungkapkan kekhawatiran hal itu sama saja dengan menyangkal bahwa kepercayaan itu sendiri. Khawatir mengungkapkan bahwa kita lebih dikuasai oleh keadaan kita dan oleh perspektif dan pemahaman kita sendiri yang terbatas daripada oleh Firman Tuhan. Oleh karena khawatir tidak hanya melemahkan dan merusak tetapi juga menyepelekan dan meragukan Tuhan.

Ketika seorang percaya tidak disegarkan oleh Firman setiap hari sehingga Tuhan ada dalam pikiran dan hatinya, maka Setan bergerak ke tempat yang kosong dan menanamankan khawatir. Dan khawatir membuat Tuhan menjauh dari pikiran kita.

Paulus menasihati kita seperti ia menasihati jemaat Efesus, "Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya" (Efesus 1:18-19).

Tanyakan Kepada Diri Saudara Sendiri
Apakah saudara pernah secara serius mempertimbangkan pernyataan yang tidak terucapkan ketika kekhawatiran mengendalikan reaksi saudara terhadap ketidakpastian hidup? Jika saudara memahami akar-akar keyakinan yang menjadi sumber membaranya kekhawatiran, dampak apa yang dimiliki pemahaman ini terhadap tingkat kekhawatiran saudara?




Baca juga:
Alasan untuk Puas
Khawatir Adalah Dosa
Merasa Tidak Layak di Hadapan Tuhan?
8 Cara Untuk Berjalan Dengan Iman

Senin, 09 Juni 2014

Alasan untuk Puas

Diterjemahkan dari Reasons to Be Content

"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?  -Matius 6:25

Khawatir adalah kebalikan dari kepuasan, yang harus menjadi normal dan konsisten dalam hati dan pikiran orang percaya. Saudara harus mampu mengatakan seperti Paulus, "... sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan." (Fil. 4:11–12).

Kepuasan orang Kristen hanya ditemukan di dalam Tuhan--dalam kuasa, kendali dan penyediaan-Nya atas segala sesuatu yang kita miliki dan butuhkan. Karena Tuhan memiliki segalanya, apa yang sekarang kita miliki dan apa yang akan kita miliki adalah milik-Nya.

Daniel mengerti kendali Tuhan dalam segala sesuatu: "Terpujilah nama Tuhan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan! Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian."(Daniel 2:20-21).

Dialah yang mengubah waktu dan zaman; Dia menghilangkan raja dan menetapkan raja-raja; Dia memberikan kebijaksanaan untuk orang-orang bijaksana dan pengetahuan untuk orang yang berakal "(Daniel 2:20-21).



Dan jika kita tidak mendengarnya dari Daniel, kita harus tahu itu dari salah satu nama kuno dari Tuhan kita--YAHWE-Jireh, yang berarti, "Tuhan yang menyediakan."

Apapun yang Tuhan berikan kepada kita adalah milik-Nya. Oleh karena itu, tanggung jawab kita untuk berterima kasih untuk itu dan menggunakannya dengan bijak dan tidak egois selama Ia mempercayakan itu kepada kita.

Tanyakan pada Diri Sendiri:
Apa yang membuat kita tidak merasa puas? Bagaimana kita menentukan jumlah harta atau kekayaan yang kita butuhkan untuk merasa puas? Mengapa pengukuran ini begitu sering melenceng dan menjauh dari pemahaman alkitabiah yang sehat?

Baca juga:
Khawatir Adalah Dosa
Merasa Tidak Layak di Hadapan Tuhan?
8 Cara Untuk Berjalan Dengan Iman
Apakah Kita Sudah Mengikhlaskan Tuhan untuk Memberkati Kita?
Mazmur 3: YAHWE Pasti Memberi Pertolongan


Minggu, 08 Juni 2014

Khawatir Adalah Dosa

Diterjemahkan dari http://www.gty.org/resources/devotionals/daily-readings


"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?  -Matius 6:25

Untuk umat Kristen, khawatir adalah bentuk ketidaktaatan dan ketidaksetiaan kepada Tuhan. Tidak ada dalam hidup kita, internal atau eksternal, yang membenarkan kita untuk cemas ketika YAHWE adalah Tuhan kita.


Khawatir pada dasarnya adalah dosa karena tidak mempercayai janji dan penyelenggaraan Tuhan, namun demikian khawatir adalah dosa yang lebih sering dilakukan oleh orang Kristen dari pada dosa yang lain. Dalam bahasa Yunani, tekanan dari perintah Yesus memiliki arti menghentikan apa yang sudah dilakukan. Kita harus berhenti khawatir dan tidak pernah memulainya lagi.

Kata Inggris dari khawatir (worry) berasal dari kata Jerman kuno yang berarti mencekik. Itu persis apa yang dilakukan khawatir--khawatir adalah sejenis pencekikan mental dan emosional yang mungkin menyebabkan lebih banyak penderitaan mental dan fisik daripada penyebab lainnya.

Substansi khawatir hampir selalu tidak berarti dibandingkan dengan ukuran yang terbentuk dalam pikiran kita dan kerusakan yang dilakukannya dalam hidup kita. Ada yang mengatakan bahwa kekhawatiran adalah aliran tipis ketakutan yang menetes melalui pikiran yang, ketika dibesar-besarkan, akan memotong semua aliran pikiran lain sedemikian luas sehingga semua pikiran lainnya tersedot habis.


Jika khawatir menjadi pola dalam hidup saudara, hentikan sekarang. Kemudian pada hari-hari selanjutnya, belajarlah mengapa saudara harus percaya kepada Bapamu dan berhenti khawatir.

Tanyakan pada diri saudara
Apakah saudara termasuk orang yang pencemas? Jika demikian, apa yang menurut saudara telah mendorong saudara untuk memilih obat dengan berkhawatir daripada kelegaan yang sebenarnya dengan percaya kepada Tuhan? Jika tidak, apa yang telah mendorong hati saudara untuk meninggalkan khawatir dan lebih memilih untuk percaya dan puas?


Baca juga:
Merasa Tidak Layak di Hadapan Tuhan?
8 Cara Untuk Berjalan Dengan Iman
Apakah Kita Sudah Mengikhlaskan Tuhan untuk Memberkati Kita?
Mazmur 3: YAHWE Pasti Memberi Pertolongan

Merasa Tidak Layak di Hadapan Tuhan?

Diterjemahkan dari postingan Stormie Omartian

Kadang-kadang orang tidak merasa layak, mereka tidak merasa "cukup baik" untuk Tuhan. Tapi seringkali, tekanan untuk menjadi sempurna ini berasal dari kesalahpahaman kita sendiri. Kita berpikir bahwa jika kita cukup sempurna, maka kita akan diterima. Tapi Tuhan tidak mencari kita untuk menjadi sempurna; Dia mencari kita untuk menerima kasih-Nya yang sempurna. Pertama, saudara harus memahami bahwa kasih-Nya bagi saudara tidak didasarkan pada prestasi saudara; hal ini didasarkan pada hakikat Diri-Nya. Dia tidak pernah berubah, dan kasih-Nya tidak pernah berubah.

Alkitab mengatakan bahwa kita adalah ciptaan-Nya. Alkitab mengatakan bahwa kita adalah karya seni-Nya. Pikirkan tentang seorang seniman yang menciptakan lukisan yang indah. Anda harus membayangkan bahwa ia memikirkan gambar lukisannya jauh sebelum gambar itu terwujud di kanvas. Dia berhati-hati untuk menempatkan setiap goresan kuas sesuai dengan keseluruhan lukisan yang ada di dalam pikirannya. Mungkin ada saat-saat ketika orang lain melihatnya sedang dalam proses melukis dan mereka tak bisa mengatakan seperti apa lukisan itu jadinya, namun seniman selalu tahu persis apa yang dia lukiskan. Dan kemudian ketika masterpiece-nya selesai, dia begitu bangga dengan karyanya! Dia mengasihi ciptaan-Nya yang indah! Dia menuangkan dirinya dalam setiap goresan kuas.

Sekarang pikirkan ini: Lukisan tidak harus melakukan apa saja untuk mendapatkan cinta dari seniman. Seniman tidak menyukainya karena ia menerima penghargaan khusus atau memberinya uang dalam sebuah lelang. Tidak, seniman mencintai lukisan itu karena ia menciptakannya dengan tangannya sendiri persis seperti yang diinginkannya.

Saya ingin saudara mengingat hari ini bahwa Seniman terbesar sepanjang masa telah menciptakan saudara. Dia bermimpi tentang saudara jauh sebelum saudara lahir, sebelum goresan kuas pertama dalam hidup saudara. Saudara mungkin memiliki hari-hari ketika saudara tidak bisa mengatakan apa-apa tentang apa yang sedang Dia kerjaka pada kanvas takdir saudara, tetapi Dia tahu. Dia menuangkan Diri-Nya sendiri ke dalam diri saudara, dengan penuh kasih membentuk setiap bagian dari kehidupan saudara menjadi sebuah karya yang luar biasa.

"Karena kita ini buatan TUHAN, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan TUHAN sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10).



Baca juga:
Jemaat Smirna: Miskin Namun Dipuji TUHAN
Jemaat Sardis: Kehebatan Manusia vs Kehebatan Tuha...
Cuff yang Terus Berdoa
Jemaat Smirna: Miskin Tapi Kaya

8 Cara Untuk Berjalan Dengan Iman


diterjemahkan dari 8 Ways to Walk by Faith oleh Farrah Gray

Memang benar bahwa tidak ada yang berharga dalam hidup ini yang datang dengan mudah. Dan kadang perjalanan menuju tujuan kita dapat sedemikian penuh tantangan dan membuat kita merasa seperti kita tidak akan pernah mencapai puncak. Dan saat itulah iman saudara harus bekerja dan mendorong Anda ke tingkat berikutnya.

Memang itu tidak mudah, dan mungkin menjadi ujian terbesar yang saudara temui sejauh ini. Jadi ambil napas dalam-dalam dan ikuti langah-langkah berikut untuk memperkuat diri saudara melalui iman.

Jangan panik
Jangan membiarkan diri terlalu khawatir. Bukan itu yang dimaksudkan Tuhan ketika Dia memberi saudara karunia/talenta untuk dibawa ke tingkat yang lebih tinggi. Tuhan tidak akan meninggalkan saudara di tengah perjalanan, tidak akan pernah. Serahkan semua kepada-Nya. Yang harus saudara lakukan adalah meminta kelegaan, dan kemudian melanjutkan, karena hal itu sudah selesai.

Bergantung kepada-Nya untuk itu semua masalah itu.
Meminta pertolongan kepada Tuhan atau bersyukur kepada-Nya harus menjadi prioritas sepanjang waktu, bukan hanya ketika saudara sedang ada dalam masalah


Mendengarkan
DIA akan bicara kepada saudara. DIA akan membimbing saudara ke arah yang benar untuk mengerti pelajaran yang harus saudara mengerti. Mazmur  46:10 mengatakan: "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah YAHWE!"

Layani DIA dengan melayani orang lain
Ini cara terbaik bagi saudara untuk menemukan apa yang telah disiapkan YAHWE bagi saudara. DIA akan membimbing saudara ke jalan terbaik dan menyatakan kehendak-NYA untuk hidup saudara. Ini semua tentang iman, iman yang sejati.


Sabar
Saudara harus bersabar kalau saudara benar-benar beriman.Semuanya akan dilakukan menurut waktu-NYA, bukan waktu saudara, dan itu karena alasan-alasan yang akan dinyatakan kepada saudara pada waktunya. Ingat DIA tidak akan memberikan saudara karunia atau talenta khusus tanpa maksud apa pun. Semuanya akan dinyatakan pada waktunya.

Bersyukurlah.
Itu penting. Dia ingin mengetahui bahwa kita menghargai apa yang Dia telah lakukan bagi kita. Dan bersyukur kepada-Nya tidak hanya untuk hal-hal yang baik. Kadang-kadang kita harus melalui sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain yang lebih baik. Bersyukurlah juga untuk hajaran atau pelajaran,  karena bisa sama pentingnya dengan berkat

Dapatkan apa yang menjadi hak saudara

Tanyakan kepada pendeta atau bacalah Alkitab (atau keduanya) untuk memahami janji-janji Tuhan. Saudara harus mengklaim janji-janji tersebut. Bayangkan semua hal yang sudah Dia berikan kepada saudara, seperti tubuh saudara. Klaimlah janji kesehatan untuk tubuh saudara!


Bersiaplah untuk belajar.
Tuhan akan menyediakan pelajaran-pelajaran dalam perjalanan saudara. Namun, perlu diingat bahwa Dia memiliki tujuan akhir untuk saudara, dan untuk mencapai puncak itu, saudara harus belajar pelajaran yang berbeda sehingga saudara dapat menjadi yang terbaik yang saudara bisa. Ya, akan ada ujian di akhir pelajaran!

Musuh selalu akan berusaha untuk mengalahkan saudara, membawa saudara ke bawah dan menghentikan saudara agar tidak mencapai hadiah yang luar biasa yang sudah Tuhan sediakan untuk saudara. Tetap jaga iman saudara, perkuat iman saudara dan tetap berada di jalan yang telah Tuhan tetapkan untuk saudara.



Baca juga:
Harapan Adalah Bahan Bakar Iman yang Membawa kepada Kemenangan
Biarlah YAHWE yang Membangun Rumahmu
Mazmur 3: YAHWE Pasti Memberi Pertolongan
Melakukan Perkara Besar

 

 

 


Sabtu, 07 Juni 2014

Tunduk kepada YAHWE Adalah Kunci Menjadi Ayah dan Suami yang Berhasil

Diterjemahkan dari  postingan Derek Prince di halaman FB-nya

Otoritas saudara sebagai seorang suami dan ayah tergantung pada penundukan saudara kepada Yeshua. Jika saudara benar-benar berserah kepada-Nya sebagai kepala, semua otoritas langit akan mengalir melalui saudara kepada keluarga saudara, dan saudara akan berfungsi secara efektif sebagai kepala. Tetapi jika saudara tidak tunduk kepada Yesus, saudara bisa saja berteriak dan menghentak-hentakkan kaki, saudara bisa saja marah dan bahkan melakukan kekerasan, tetapi saudara tidak akan pernah memiliki satu hal: kuasa sejati yang dikaruniakan YAHWE yang memampukan saudara menjadi kepala yang efektif untuk keluarga saudara.

Menjadi ayah adalah panggilan TUHAN yang sama mulianya dengan menjadi penginjil atau pendeta. Jika TUHAN telah memanggil saudara untuk menjalani salah satu pelayanan tersebut, saudara tidak akan hanya mengandalkan kekuatan saudara sendiri. Saudara akan mencari Dia untuk karunia khusus yang saudara perlukan agar bisa berhasil. Dengan cara yang sama, saudara perlu untuk mempercayai YAHWE demi karunia yang saudara perlukan untuk menjadi ayah yang sukses.

Berikut adalah kutian dari Ibrani 4:16 untuk menguatkan saudara:
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Ketahuilah bahwa melalui Yeshua saudara memiliki akses langsung kepada tahta TUHAN, yang memerintah seluruh alam semesta dan yang mengendalikan setiap situasi dan kehidupan orang per orang. Perhatikan juga  bahwa itu adalah takhta karunia, yang diberikan secara cuma-cuma, perkenanan TUHAN bagi semua orang yang datang melalui pengorbanan Yeshua di kayu salib. Saudara diundang untuk datang dengan berani, bukan ragu-ragu.




Baca juga:
Pemberitaan Injil dalam Masa Penganiayaan
Beribadah kepada YAHWE: Pilihan yang Terbaik
Teladan Ketaatan dari Emily Gloria Wilson
Mendapatkan Hati Tuhan