Minggu, 04 Mei 2014

Mengawali dengan Satu Talenta

Matius 25: 14-15:
"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat."
Louis Braille Si Satu Talenta yang Berhasil

Saat Louis Braille sedang bermain dengan benda tajam yang biasanya digunakan ayahnya untuk melubangi bahan dari kulit. Benda yang tajam itu tidak sengaja mengenai salah satu matanya. Luka tersebut kemudian menjadi infeksi dan menyebar ke mata yang lain, sehingga dalam waktu satu tahun Louis pun menjadi seorang tuna netra.

Di usia 10 tahun Louis berhasil meraih beasiswa dari Royal Institution For Blind Youth di Paris yang merupakan satu-satunya sekolah tuna netra yang ada saat itu di dunia. Buku-buku di sekolah tersebut dicetak dengan menggunakan sistem emboss, yaitu cetak menonjol sehingga bisa diraba oleh tangan.

Suatu hari Louis datang ke sebuah ceramah dari seorang yang bekerja di kemeliteran yang bernama Charles Barber. Louis kemudian mengembangkan talentanya dalam penagunaan alat bantu untuk orang tuna netra dan mengembangkan sistem Charles Barbier ini menjadi sistem yang dapat berguna dan lebih bemanfaat untuk kaum tuna netra. Setelah melalui serangkaan ujicoba akhirnya Louis Braille yang saat itu masih berumur 15 tahun berhasi membuat sebuah sistem yang memakai enam titik dan disesuaikan untuk ke dua puluh enam afabet. Bahkan ia merancang kode untuk not musik dan matematika. Sistem rancangan Lous Braille ini juga memungkinkan teman-teman tuna netranya untuk menulis dengan membuat lubang-lubang di kertas.

Pada tahun 1829 Louis menerbitkan buku untuk memperkenalkan alfabet ciptaannya yang berjudul Method of Wring Words, Music and Plain song by Means of Dots for Use by the Blind and Arranged by Them. Popularitas huruf Braille terlalu besar untuk bisa dibendung. Apalagi Louis Braille terus memperbaiki dan menyempurnakan sistem kodenya agar semakin praktis untuk digunakan oleh kaum tuna netra. Berpuluh tahun setelah kematiannya, barulah huruf Braille diresmikan penggunaannya untuk kaum tuna netra di seluruh dunia.

Dalam kisah datas Tuhan memberikan talenta dalam hal alat bantu tuna netra kepada Louis Braille sehingga bisa berhasl meskipun dia tuna netra. Demikianlah TUHAN memberikan kepada kita semua talenta masing-masing. Tidak ada orang bodoh yang ada hanya orang yang tidak sadar akan bakat yang diberikan TUHAN kepada kita. Janganlah mengejek dan saling merendahkan tetapi hendaklah saling melengkapi untuk hidup
yang lebih baik. Tuhan membagikan talenta-NYA kepada para hamba-Nya tidak didasari oleh kemampuan jasmani dan duniawi dari orang tersebut. Setiap orang mendapat talentanya berdasarkan kuasa dan kemampuan rohaninya. Kita harus mengerti bahwa pada kenyataannya orang yang memilki 2 talenta itu tidak banyak, apalagi orang yang memiliki 5 talenta, jumahnya sangat sedikit. Kita bisa memliki sikap yang benar dan mengambil langkah-langkah yang tepat, sehingga 1 talenta yang dipercayakan kepada kita bisa bertumbuh menjadi 2 talenta, 5 talenta bahkan 10 talenta. Kebanyakan dari kita mengawali dengan 1 talenta. Perbedaannya adalah bagaimana kita meresponnya sehingga kita bisa memiliki talenta yang berlipat ganda.




Baca juga:
Menjadi Si Satu Talenta yang Berhasil
Harapan Adalah Bahan Bakar Iman yang Membawa kepada Kemenangan
Mazmur 3: YAHWE Pasti Memberi Pertolongan
Damai Tenang dalam Iman v.s. Iman yang Gelisah
Iman yang Menggoncang Dunia
Tuhan Bertindak Bukan Berdasarkan Kebutuhan Kita, Melainkan Iman Kita

Menjadi Si Satu Talenta yang Berhasil

Matius 25: 14-30

"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat." (Ayat 14-15)

Sebagian besar dari kita, manusia, hanya memiliki satu talenta. Jarang yang memiliki dua talenta, apalagi lia talenta. Dalam Matius 25:14-30 dikisahkan bagaimana mereka yang menerima lima dan dua talenta itu berhasil mengembangkannya dan menjadi berlipat ganda. Sedangkan yang menerima satu talenta, tidak melakukan apa-apa dan bahkan menyebunyikannya.

Kita lihat bagaimana sikap dan reaksi si penerima 1 talenta yang digambarkan oleh Alkitab:
"Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!" (Ayat 24-25)

Pertama ia merasa tidak terima karena hanya menerima 1 talenta dan mengamggap Tuannya kejam. Ia juga tidak mau mengembangkan talenta itu karena tahu bahwa kalau ia mengembangkannya, ia tidak akan menikmati hasilnya sendirian, namun orang lain yang akan menikmatinya. Ia merasa tidak terima kalau hasil jerih payahnya dinikmati oleh orang lain. Ia takut "dieksploitasi" oleh orang lain dan oleh sebab itu ia menyembunyikan talentanya.

Pertanyaannya: Apakah kita juga bersikap seperti si penerima 1 talenta itu? Kita mungkin sering bersikap seperti itu. Kita tidak ingin susah payah memberikan kontribusi kepada orang lain atau kelompok aau organisasi atau perusahaan di mana kita bekerja karena tdak ingin melihat orang lain keenakan menikmati jerih payah kita. Selanjutnya kita tidak ingin orang tahu mengetahui talenta kita dan menyembunyikannya. Kita takut kalau orang lain mengetahui talenta kita maka kita akan menjadi "bulan-bulanan" orang lain dan diminta melakukan ini itu yang menurut anggapan kita hanya untuk mengeksplotasi kita demi keuntungan mereka.

Kalau kita melakukan hal itu, artinya kita sama seperti penerima 1 talenta: menyembunyikan talenta dan tidak mengembangkannya. Dan kita tahu apa konsekuensi dari pilihan kita. Kia dihukum dan talenta kita diambil untuk diberikan kepada orang lain.

Tetapi mari kita lihat beberapa contoh dari kisah hidup orang-orang berikut ini. Mereka ini bisa dibilang menerima tidak sampai satu talenta karena mereka memiliki keterbatasan.

Lizzie buruk rupa motivator hebat
Lizzie Velasquez terlahir dalam kondisi tidak bisa menimbun lemak dan membentuk massa otot sehingga seberapa pun ia makan, berat badannya tidak akan bisa bertambah. Hal itu membuat penampilannya seperti kerangka dibalut kulit. Saat ia SMA video mengenai dirinya beredar di Youtube dan diberi judul:
"World's Ugliest Woman". Namun ia bisa bangkit dan menjadi seorang motivator dan penulis buku. Profil selengkapnya bisa dilihat di http://www.aboutlizzie.com.

Liu Wei pianis tanpa tangan
Liu Wei di usianya yang ke-10 harus kehilangan kedua lengan tangannya karena kecelakaan terkena kabel listrik bertegangan tinggi. Namun ia tidak menyerah dan dengan susah payah berusaha melakukan segala sesuatu dengan kedua kakinya. Di usia ke-19 ia mulai berlatih piano. Guru piano pertamana menyerah dan merasa ia tidak akan mungkin bermain piano. Namun di usianya yang ke-23 ia memenangkan China's Got Talent. Video perfomanya bisa dilihat di: http://www.youtube.com/watch?v=B1Qut0Nrsiw.

Itu hanya 2 dari banyak sekali contoh bagaimana orang yang memiliki satu talenta atau bahkan kurang bisa berhasil dan mengembangkan talentanya menjadi orang hebat. Bagaimana hal itu bisa dilakukan? Ada 3 hal yang bisa kita lakukan untuk menjadi Si 1 Talenta yang hebat:

Pertama: Mengucap syukur dengan 1 talenta yang TUHAN percayakan. Dalam 1 Tesalonika 5:18 dikatakan, "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Elohim di dalam Kristus Yesus bagi kamu." Kita harus bisa melihat bahwa 1 talenta yang YAHWE berikan memiliki potensi yang hebat untuk mengantarkan kita mengalami kemenangan yang besar.

Kedua: Jangan bertanding di pertandingan orang lain. Dalam 1 Korintus 12:10-11 dikatakan, "Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya." YAHWE telah memberikan talenta yang khusus kepada kita untuk dikembangkan. Kia tidak perlu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain dan tergoda untuk mengikuti jejak orang lain. Fokus pada apa yang diberikan YAHWE kepada kita dan mengembangkan potensi tersebut secara maksimal.

Ketiga: Jadilah sangat hebat dengan 1 talenta itu. Jauh lebih baik menguasai satu bidang namun dengan tingkat penguasaan yang ahli daripada tahu banyak bidang namun hanya sedikit-sedikit. Dengan menjadi hebat dalam suatu bidang maka kita akan menonjol dan diakui orang. Namun kalau kita bisa banyak hal namun levelnya biasa-biasa saja orang tidak akan mengakui kemampuan kita.


Baca juga:
Harapan Adalah Bahan Bakar Iman yang Membawa kepada Kemenangan
Mazmur 3: YAHWE Pasti Memberi Pertolongan
Damai Tenang dalam Iman v.s. Iman yang Gelisah
Iman yang Menggoncang Dunia
Tuhan Bertindak Bukan Berdasarkan Kebutuhan Kita, Melainkan Iman Kita