Sabtu, 31 Maret 2012

Inner Man: Membuat yang Biasa Menjadi Luar Biasa

Dalam 2 Samuel 23: 8-12 kita belajar bahwa tiga pahlawan Daud yang mengalahkan demikian banyak orang dalam suatu pertempuran.

Inilah nama para pahlawan yang mengiringi Daud: Isybaal, orang Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran. 9 Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, anak seorang Ahohi; ia termasuk ketiga pahlawan itu. Ia ada bersama-sama Daud, ketika mereka mengolok-olok orang Filistin, yang telah berkumpul di sana untuk berperang, padahal orang-orang Israel telah mengundurkan diri. 10 Tetapi ia bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya. TUHAN memberikan pada hari itu kemenangan yang besar. Rakyat datang kembali mengikuti dia, hanya untuk merampas. 11 Sesudah dia, Sama, anak Age, orang Harari. Ketika orang Filistin berkumpul di Lehi--di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah--dan tentara telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin, 12 maka berdirilah ia di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar.

Isybaal dalam sekali waktu melawan 800 orang yang tertikam mati, Eleazar membunuh demikian banyak orang Filistin, dan Sama mempertahankan tanah ladang dam memukul kalah orang Filistin.

Tiga orang ini benar-benar luar biasa. Tetapi apakah mereka luar biasa semenjak semula? Kita lihat 1 Samuel 22:1-2:

1 Lalu Daud pergi dari sana dan melarikan diri ke gua Adulam. Ketika saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya mendengar hal itu, pergilah mereka ke sana mendapatkan dia. 2 Berhimpunlah juga kepadanya setiap orang yang dalam kesukaran, setiap orang yang dikejar-kejar tukang piutang, setiap orang yang sakit hati, maka ia menjadi pemimpin mereka. Bersama-sama dengan dia ada kira-kira empat ratus orang.

Nah dari 1 Samuel 22:1-2 kita belajar bahwa mereka sebenarnya pada awalnya adalah orang biasa, atau bahkan orang tersisih. Mereka adalah bagian dari orang-orang  yang bertemu Daud di gua Adulam, yaitu kelompok orang yang dalam kesukaran, orang yang dikejar-kejar hutang, dan orang yang sakit hati.

Bagaimana mereka bisa berubah? Nah di sinilah kita bisa belajar kekuatan manusia dalam (inner man) dalam diri Daud. Manusia dalam Daud memiliki ukuran yang luar biasa (extra large) sehingga bisa mengubah orang yang biasa menjadi luar biasa.

Ada 3 hal yang bisa kita pelajari bagaimana Daud bisa mengubah orang biasa menjadi luar biasa.

Pertama, Daud menyentuh hati orang-orang tersebut sehingga hidup mereka terbuka terhadap Daud. Daud menerima mereka. Dari orang yang ada dalam kesukaran, orang yang tidak menemukan tempat aman, mereka mendapatkan persahabatan dan keamanan bersama Daud. Dari orang buangan, mereka merasa mendapatkan tempat berteduh dan perlindungan. Mereka merasakan adanya arti hidup. Mereka dihargai dan diterima sebagai manusia.

Kedua, Daud membukakan pikiran mereka kepada kebenaran. Sesudah merebut hati mereka, mereka menjadi terbuka kepada Daud. Nah, sekarang Daud memiliki kesempatan untuk memberikan pengertian mengenai kebenaran hidup. Setelah menyentuh hati, sekarang saatnya untuk menyentuh otak. Banyak orang yang mengalami kesulitan di dalam hidup karena mereka memiliki pandangan yang tidak tepat sehingga bereaksi secara tidak tepat sehingga akibatnya mereka mendapatkan feedback yang juga tidak tepat. Daud mengajari mereka kebenaran. Mazmur-mazmur yang digubahnya menunjukkan bahwa Daud memberikan banyak sekali pengajaran.


Ketiga, Daud menggunakan kuasa otoritas pengurapan doa.

Kamis, 29 Maret 2012

Berkat bagi Orang yang Bergaul Akrab dengan YAHWE

Belajar dari Ayub 29, kita bisa mengerti bahwa YAHWE sanggup melimpahkan berkat yang dahsyat dan l uar biasa. Yuk kita simak saja ...

"Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam, seperti pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku,

ketika pelita-Nya bersinar di atas kepalaku, dan di bawah terang-Nya aku berjalan dalam gelap;

seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku;

ketika Yang Mahakuasa masih beserta aku, dan anak-anakku ada di sekelilingku;
ketika langkah-langkahku bermandikan dadih, dan gunung batu mengalirkan sungai minyak di dekatku.

Apabila aku keluar ke pintu gerbang kota, dan menyediakan tempat dudukku di tengah-tengah lapangan,

maka ketika aku kelihatan, mundurlah orang-orang muda dan bangkitlah orang-orang yang sudah lanjut umurnya, lalu tinggal berdiri;

para pembesar berhenti bicara, dan menutup mulut mereka dengan tangan;

suara para pemuka membisu, dan lidah mereka melekat pada langit-langitnya;

apabila telinga mendengar tentang aku, maka aku disebut berbahagia; dan apabila mata melihat, maka aku dipuji.

Karena aku menyelamatkan orang sengsara yang berteriak minta tolong, juga anak piatu yang tidak ada penolongnya;

aku mendapat ucapan berkat dari orang yang nyaris binasa, dan hati seorang janda kubuat bersukaria;

aku berpakaian kebenaran dan keadilan menutupi aku seperti jubah dan serban;

aku menjadi mata bagi orang buta, dan kaki bagi orang lumpuh;

aku menjadi bapa bagi orang miskin, dan perkara orang yang tidak kukenal, kuselidiki.

Geraham orang curang kuremuk, dan merebut mangsanya dari giginya.

Pikirku: Bersama-sama dengan sarangku aku akan binasa, dan memperbanyak hari-hariku seperti burung feniks.

Akarku mencapai air, dan embun bermalam di atas ranting-rantingku.

Kemuliaanku selalu baru padaku, dan busurku kuat kembali di tanganku.

Kepadakulah orang mendengar sambil menanti, dengan diam mereka mendengarkan nasihatku.

Sehabis bicaraku tiada seorangpun angkat bicara lagi, dan perkataanku menetes ke atas mereka.

Orang menantikan aku seperti menantikan hujan, dan menadahkan mulutnya seperti menadah hujan pada akhir musim.

Aku tersenyum kepada mereka, ketika mereka putus asa, dan seri mukaku tidak dapat disuramkan mereka.

Aku menentukan jalan mereka dan duduk sebagai pemimpin; aku bersemayam seperti raja di tengah-tengah rakyat, seperti seorang yang menghibur mereka yang berkabung."